Rektor UNUJA Terpilih Sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren

    Rektor UNUJA Terpilih Sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren
    Pertemuan rektor PT se Jawa Timur di Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo

    PROBOLINGGO - Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menggagas dan sekaligus menjadi tuan rumah dalam pembentukan Asosiasi Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren. Sabtu (17/01/25).

    Gagasan ini merupakan sebuah inisiatif strategis yang memiliki tujuan memperkuat jejaring antar perguruan tinggi pesantren di Jawa Timur. 

    Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai perguruan tinggi pesantren di Jawa Timur ini bertempat di Aula Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

    Asosiasi ini dibentuk sebagai wadah resmi untuk mempertemukan perguruan tinggi pesantren dalam rangka menyusun kebijakan bersama, melaksanakan program strategis, dan berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan pendidikan di era modern.

    Pada pertemuan itu KH. Abdul Hamid Wahid Rektor Universitas Nurul Jadid terpilih sebagai ketua asosiasi. Dalam sambutannya Kiai Abd. Hamid Wahid menyatakan, Asosiasi ini diharapkan menjadi motor penggerak transformasi pendidikan pesantren di Indonesia, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman yang menjadi identitas kita. 

    "Kolaborasi yang melibatkan beberapa perguruan tinggi ini sangat penting untuk mencetak generasi emas yang siap menghadapi tantangan global pada tahun 2045, " katanya.

    Sebagai bagian dari kegiatan ini, seminar bertajuk “Inovasi Perguruan Tinggi Pesantren untuk Indonesia Emas 2045: Kolaborasi dan Transformasi Unggul Berbasis Pesantren” juga diselenggarakan. Seminar ini menghadirkan Dr. Basnang Said, S.Ag, M.Ag (Direktur Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Dirjen Pendis Kemenag RI).

    Seminar ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam pengembangan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang relevan dengan kebutuhan zaman.

    Asosiasi ini juga mencakup partisipasi dari 51 perguruan tinggi pesantren di Indonesia, di antaranya Universitas Nurul Jadid, Universitas Islam KH. Mukhtar Syafaat, Universitas Al-Falah Assuniyah, Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, Universitas Darul Ulum, Universitas Ibrahimy Situbondo, Universitas Islam Zainul Hasan, Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum, Universitas Hasyim Asy’ari, Universitas Darul Ulum Lamongan, dan Universitas Islam Syarifuddin. Selain itu, perguruan tinggi lain seperti Universitas Annuqayah Guluk Guluk, Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri, dan Universitas Abdul Chalim Pacet Mojokerto juga turut ambil bagian.

    Sebagai langkah awal, asosiasi ini telah menyusun beberapa agenda strategis, termasuk penyelenggaraan konferensi, pelatihan, dan publikasi ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren. Asosiasi ini juga berkomitmen untuk mendorong digitalisasi pendidikan pesantren, memperkuat penelitian berbasis pesantren, dan mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang aplikatif. Tujuan dari pembentukan Asosiasi Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren adalah untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antar perguruan tinggi pesantren, mengembangkan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang relevan, mendukung digitalisasi pendidikan pesantren untuk meningkatkan efektivitas dan jangkauan pendidikan, serta meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi pesantren agar kompetitif di era modern.

    Ruang lingkup kegiatan asosiasi ini mencakup pembentukan struktur organisasi dan penyusunan rencana strategis, penyelenggaraan konferensi, pelatihan, dan publikasi ilmiah, serta pelaksanaan program kolaboratif untuk pengembangan pendidikan pesantren. Output yang diharapkan dari asosiasi ini adalah terbentuknya jejaring komunikasi yang kuat antar perguruan tinggi pesantren, penyusunan kebijakan strategis yang mendukung kemajuan pendidikan pesantren, dan publikasi ilmiah yang memperkuat kontribusi perguruan tinggi pesantren dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

    Dr. H. Hasan Baharun, M.Pd., selaku Wakil Rektor III UNUJA menyampaikan, dengan pembentukan asosiasi ini, kita berharap bisa menciptakan kolaborasi yang lebih erat antara perguruan tinggi pesantren di seluruh Indonesia. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pendidikan pesantren terus relevan dan mampu bersaing di era modern.

    "Pembentukan Asosiasi Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren merupakan upaya nyata dalam menjawab tantangan pembangunan bangsa yang semakin kompleks. Asosiasi ini tidak hanya menjadi wadah komunikasi, tetapi juga menjadi motor penggerak inovasi pendidikan berbasis pesantren yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045, " ucapnya.

    Ponirin Mika

    Ponirin Mika

    Artikel Sebelumnya

    Danrem 082/CPYJ Tinjau Langsung Lokasi Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Sinergi TNI dan Sekolah: Babinsa Sidotopo Ajarkan Ilmu dan Disiplin di SDN Sidotopo 1
    Wakapolres Pamekasan Hadiri Harlah NU Ke-102 “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat"
    Mantapkan Karakter Kedisiplinan Siswa, Koramil 0824/02 Arjasa Pelatihan  PBB  Pelajar SMPN 1 
    Babinsa Tambaksari Dukung Program Penanggulangan Stunting Melalui Kegiatan Gebyar Stunting dan Renang Balita

    Follow Us

    Random

    Tags

    Voting Poll